Kuala Pembuang- Ukraina Dukung Serangan Israel-AS ke Iran, Teheran Peringatkan Konsekuensi Serius. Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Israel dan Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan terhadap Iran pada pertengahan Juni 2025. Israel menuduh Iran hampir menyelesaikan pembuatan bom nuklir, klaim yang dibantah keras oleh Teheran. Serangan tersebut memicu balasan dari Iran, yang menargetkan fasilitas militer Israel dan pangkalan AS di Qatar.
Perang selama 12 hari itu akhirnya dihentikan setelah gencatan senjata yang dimediasi AS. Namun, ketegangan diplomatik terus berlanjut, terutama setelah Ukraina secara terbuka mendukung serangan Israel-AS terhadap Iran. Langkah Kyiv ini memicu kemarahan Teheran, yang langsung memanggil kuasa usaha Ukraina dan menyampaikan protes resmi.
Iran Protes Pernyataan Pejabat Ukraina
Pada Senin (30/6/2025), Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam komentar pejabat Ukraina yang mendukung serangan Israel dan AS. Shahram Farsai, kepala Departemen Eurasia Pertama Kemenlu Iran, menyatakan bahwa dukungan Kyiv terhadap “agresi militer rezim Zionis” melanggar kewajiban internasional Ukraina, termasuk Piagam PBB dan Konvensi Jenewa.
Diplomat Ukraina yang dipanggil dikabarkan menyampaikan bahwa protes Iran akan segera diteruskan ke pemerintah Kyiv. Namun, Teheran juga memberikan peringatan keras: jika Ukraina terus melakukan “tindakan permusuhan dan provokatif,” maka akan ada konsekuensi serius.

Baca Juga: Polsek Seruyan Hilir Laksanakan Patroli di Pasar Saik Kuala Pembuang, Tingkatkan Keamanan Masyarakat
Dukungan Ukraina untuk Israel-AS dan Kritik terhadap Iran
Meskipun Kemenlu Iran tidak menyebut nama pejabat Ukraina yang dimaksud, Presiden Volodymyr Zelensky telah secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap serangan Israel-AS. Dalam wawancara dengan Sky News pekan lalu, Zelensky menggambarkan hubungan Ukraina-Iran sebagai “sangat rumit” dan menuduh Teheran mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Iran-Rusia: Kerja Sama untuk Stabilitas atau Ancaman Baru?
Iran dan Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa kerja sama mereka tidak ditujukan untuk melawan pihak ketiga, melainkan untuk menjaga perdamaian, stabilitas, serta mempertahankan kedaulatan masing-masing. Namun, Barat dan sekutunya, termasuk Ukraina, melihat aliansi Teheran-Moskow sebagai ancaman.
Dukungan Ukraina terhadap Israel dan AS dalam konflik ini memperlihatkan pergeseran aliansi geopolitik. Kyiv, yang sedang berperang dengan Rusia, kini semakin dekat dengan blok Barat dan sekutu-sekutunya di Timur Tengah, termasuk Israel.
Peringatan Iran tentang “konsekuensi” terhadap Ukraina masih belum jelas bentuknya. Namun, beberapa analis memprediksi kemungkinan respons Teheran, antara lain:
-
Peningkatan Dukungan Militer ke Rusia – Iran bisa memperkuat pasokan drone dan senjata lain ke Moskow, yang akan memperburuk situasi bagi Ukraina di medan perang.
-
Tekanan Diplomatik – Iran mungkin akan memobilisasi sekutunya di PBB atau organisasi internasional untuk mengisolasi Ukraina.
-
Serangan Siber atau Proxy War – Tidak menutup kemungkinan Iran akan menggunakan kelompok proxy atau serangan siber sebagai balasan.
Dukungan terhadap serangan Israel-AS ke Iran menunjukkan betapa kompleksnya peta aliansi global saat ini.